MISTERI KOTA POMPEII
(Kota yang Mengulang Sejarah Sodom & Gomoroh)
Kota POMPEII merupakan salah satu dari Situs Warisan
UNESCO. Kota Pompeii juga merupakan salah satu objek wisata paling popular di
Italia, yang mengundang hampir 2.500.000 pengunjung tiap tahunnya. Kota Pompeii
hancur karena letusan gunung Vesuvius pada 24 agustus 79M. Debu letusan Gunung
Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki,
hingga menyebabkan kota ini ‘hilang’ selama 1.600 tahun, sebelum akhirnya
ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini
memberikan pemandangan yang luar biasa rinci mengenai kehidupan sebuah kota di
puncak kejayaan Kekaisaran Romawi.
SEJARAH KOTA POMPEII
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi Kuno, yang telah
menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada diwilayah Campania, Italia.
Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-oranh Osci atau Oscan,
yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Penduduk Pompeii telah
dinyatakan sebagai penduduk yang maju, orang-orang yang penuh dengan senidan
budaya arsitektur, serta penduduk yang sangat menikmati kepuasan jasmani.
Saking cintanya akan seni, mereka memajangnya di rumah-rumah, taman dan bahkan
di jalanan. Cerita kehidupan mereka telah menjadi cerita besar, mengenai
bagaimana hidup dengan penuh suka cita, seolah-olah setiap hari adalah hari terakhir anda.
Kota Pompeii adalah kota tujuan bagi kaum elite Romawi,
dan banyak anggota kelas atas yang tinggal disana. Pompeii adalah kota yang
sangat hidup, dan terbukti dari peninggalan mereka yang berlimpah. Kota yang
penuh dengan tempat pemandian umum,yang dilukiskan dalam lukisan yang masih utuh, dimana tempat pemandian
tersebut dilukiskan penuh dengan laki-laki dan perempuan yang tidak mengenakan
pakaian (alias telanjang). Dalam pemeriksaan jalan di kota Pompeii, dapat
disimpulkan bahwa kota tersebut sangat terkenal dan sering dikunjungi oleh para
wisatawan. Minum-minuman keras dan seks adalah hal yang biasa dan diterima
sebagai hiburan di kota-kota kuno Pompeii dan Herculaneum.
LAVA VESUVIUS MENGUBUR KOTA POMPEII
Para penduduk Pompeii telah
lama terbiasa dengan getaran kecil, namun pada 5 februari 62 silam, terjadi
gempa bumi maha hebat yang menimbulkan kerusakan cukup besar di sekitar teluk
itu, khususnya kota Pompeii. Pada awal Agustus tahun 79, mata air dan sumur
sumur mengering. Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 agustus 79,
dan menjadi semakin sering pada 4 hari berikutnya. Namun peringatan-peringatan itu
tidak disadari orang, dan pada sore hari tanggal 24 agustu, sebuah letusan
gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu meluluhlantakan kota
tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah lainnya. Kebetulan tanggal itu
bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan
dewa api Romawi. Letusan gunung Vesuvius yang keras pada 79 , mengutuk semua
penduduk Pompeii untuk tetap membeku selamanya. Mereka semua disiram dengan abu
dan batu yang jatuh dari langit. Tapi yang membunuh mereka semua adalah lava
yang berkecepatan tinggi.
LENYAP SELAMA 16 ABAD
Lapisan debu tebal menutupi
dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga dua
kota ini menjadi hilang dan terlupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan
kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan
kembali pada 1599 oleh seorang arsitek bernama fontana yang menggali sebuah
jalan baru untuk sungai sarno. Namun setelah lebih dari 150 tahun, barulah
sebuah upaya serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.
Raja Charles VII dari
Sililia sangat tertarik dengan temuan-temuan ini bahkan hingga ia diangkat
menjadi Raja Spanyol. Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan
penggunaan teknik injeksi plester terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban
Vesuvius yang sudah hancur untuk membentuk kembali permukaan tubuh mereka
secara sempurna. Ada teori tanpa bukri yang menyatakan bahwa Fontana menemukan
beberapa fresko (lukisan dinding) erotis selama penggalian yang dilakukannya.
Namun karena norma-norma kesopanan yang amat kuat saat itu, ia mengubur
fresko-fresko itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan-laporan penggalian
oleh tim lain sesudahnya yang menyatakan bahwa daerah galian tersebut pernah
digali dan dikuburkan kembali.
Setelah kota Pompeii
ditemukan beserta seluruh penduduknya yang telah menjadi bongkahan batu,
pemerintah pun menjadikan tempat tersebut sebagai objek wisata. Pembukaan jalur
kereta api dari Napoli pada tahun 1839 menyebabkan jumlah wisatawan yang
berkunjung makin meningkat dari waktu ke waktu.
MENGULANG SEJARAH KAUM SODOM DAN
GOMOROH
Pemusnahan Pompeii dari muka
bumi oleh bencana yang demikian dahsyat ini tentunya bukan tanpa maksud.
Catatan sejarah menunjukan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat
KEMAKSIATAN dan KEMUNGKARAN. Kota tersebut dipenuhi sejumlah lokasi perzinahan
atau prostitusi. Saking banyaknya..., hingga jumlah rumah-rumah pelacuran pun
tidak diketahui secara pasti. Organ-organ kemaluan pria dengan ukuran asli
digantung di pintu empat-tempat pelacuran tersebut. Menurut tradisi ini, yang
berakar dari kepercayaan Mathric, organ-organ seksual dan hubungan seksual
sepatutnay tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi, akan tetapi
hendaknya dipertontonkan secara terbuka.
Cinta adalah suatu topik
pembicaraan umum di Pompeii. Perasaan gairah, pkehiduuisi cinta, seks,
homoseksua, prostitusi dan sebagainya itu adalah bagian dari kehidupan
sehari-hari di Pompeii.konsep kata “percabulan” tampaknya tidak ada di kota
itu. Cinta dan seks dianggap sebuah prakter kehidupan duniawi seseorang, yang didorong oleh kedermawanan
Venus. Lukisan erotis di banyak dinding kota adalah bukti tegas akan rakyat
Pompeii yang vulgar soal cinta dan seks.
Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota
tersebut dari peta bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa
ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan
Vesuvius. Hampir bisa dipastikan bahwa semua penduduk yang ada di kota tersebut
tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat cepat tersebut. Wajah mereka
terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap
makanan pun terawetkan pada detik tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan
yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan.
Beberapa penduduk ditemukan ingin melarikan diri dari
tempat tersebut, dengan cara berlindung sambil mencengkram barang berharga
mereka, termasuk emas dan perak tersebut ditemukan tewas di ruang bawah tanah.
Moral cerita ini tampaknya adalaah bahwa
jika anda siap untuk meninggalkan segalanya, maka anda akan bertahan hidup. Yang
paling mengagetkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang berkelamin sama,
dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseksual). Ada
pula pasangan-pasangan pria dan wanita yang masih remaja. Hasil penggalian fosil juga menemukan
sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum,
raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang
terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekejab.
Aspek ini menunjukkan bahwa penghancuran Pompeii mirip
dengan peristiwa-peristiwa azab yang dikisahkan dalam Alqur’an maupun akibat,
tentang penghancuran peradaban kaum Nabi Luth/loth yaitu kaum sodom dan
gomoroh. Masyarakat sodom adalah masyarakat yang rendah tingkat moralny, rusak
mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab.
KEMAKSIATAN dan KEMUNGKARAN merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Maksiat
yang paling menonjol yang menjadi ciri khas
dan budaya hidup mereka adalah perbuatan homoseks di kLngan lelakinya,
dan lesbian di kalangan wanitanya, sehingga kota tersebut dihukum oleh tuhan.
Kisah kota
sodom dan gomoroh serta kota pompeii dapat kita jadikan pelajaran sebagai kisah
kehidupan kita sehari-hari.semoga kisah kota-kota tersebut dapat kita jadikan
panutan dalam hidup kita, agar lebih dekat dengan sang Pencipta. Seperti yang
dikatakan bahwa penduduk kota Pompeii hidup seolah-olah tiap hari adalah hari
terakhir mereka hidup, tapi bukan berarti kita harus hidup seperti mereka yang tidak mengenal moral dan
sopon santun.
Daftar Pustaka : Intai, edisi 45 8/2010
sejarah kota ini bisa menjadi pelajaran buat kita. supaya kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan supaya menjadi manusia yang selalu berada di jalan yang benar,,
BalasHapus