hujan mawar

Minggu, 10 Mei 2015

Tugas Wawancara
Belajar dan Pembelajaran



             DisusunOleh
1.     Milda Aprillia                          (0610079412)
2.     FikaYuliWijayanti                  ( 0610079712 )
  P.MTK IV B



Tugas Observasi Belajar dan Pembelajaran di MAN 2 Pekalongan

Wawancara dengan guru
Nama                      : Yanuar S.Pd

Apa saja kendala pada saat mengajar pembeajaran matematika ?
Kalau masalah pembelajaran itu tergantung materi. Jadi kadang kala  masalah itu tidak lepas dari materi yang disampaikan, karena tergantung anak dalam hal penguasaan dasar matematika. Kalau seacara umum pemahaman anak tidak merata, materi yang disampaikan ada kalanya perlu media pembelajaran. Misalkan seperti audio visual, LCD, alat peraga, dan sebagainya itu menjadi kendala juga, tergantung kesiapan pembelajarannya.

Bagaimana cara bapak merencanakan strategi belajar mengajar dalam pembelajaran matematika ?
Yang paling utama yang dibuat untuk proses belajar mengajar seorang guru yaitu membuat RPP. RPP itu sendiri di buat sebagai acuan dalam proses belajar mengajar.
Setelah membuat RPP maka setrategi selanjutnya adalah menyamapikan materi sesuai dengan  RPP dan memberikan soal yang sesuai dengan materi yang telah disamapaikan sehingga analisanya akan sangat jelas.

Bagaimana bila bapak melihat siswa yang kurang paham dalam pelajaran matematika?
Bagiamanapun siswa itu berhak untuk paham, maka kalau ada siswa yang kurang paham lebih dulu kita pahamkan. Karena kalau ada satu siswa yang tidak paham maka akan mempengaruhi siswa yang lain.

Bagaimana suasana kelas pada saat KBM berlangsung?
Kalau di kelas Man 2 ini kondidsinya cukup kondusif, artinya tergantung bagaimana guru itu menguasai kelas. Kalau guru bisa menyampaikan materi dengan menarik maka siswa akan langsung siap dan apabila seorang siswa itu sudah siap dalam proses belajar maka kondisi kelas yang kondusif akan tercapai.

Seperti apa bentuk pendekatan, metode, teknik, dan model pembelajaran matematika yang guru berikan pada siswa?
Metode pembelajaran itu bisa memakai metode induksi ataupun sebaliknya deduksi artinya  penerapan dikelas saya pribadi lebih condong untuk melihat kondisi siswa dulu, kira-kira kalau mereka siap untuk menerima pelajaran artinya kita berikan setimulus nanti kita kasih materi, tapi kalau mereka perlu diransangkan dengan soal lebih dahulu artinya biar mereka mungkin dalam kondisi siap belajar mengerjakan soal baru kita jelaskan ya itu tidak masalah juga. Jadi penerapannya tergantung kondisi pembelajaran, siswanya kemudian ruang lingkup kelas.

Jika dilihat dari pemahaman siswa bentuk pendekatan, metode, dan model pembelajaran matematika yang paling cocok diterapkan pada siswa?
Untuk penerapan pembelajaran yang paling cocok itu adalah bagaimana proses pembelajaran itu tercapai. Ada siswa gini perlu suatu saat guru itu hanya sebagai seorang   pathner jadi berdikusi tergantung bagaimana kualitas siswa, misal dikurikulum 2013 disini guru hanya dituntut sebagai pembimbing dan sebagai pengarah saja. Tetapi siswa yang lebih aktif dengan berdiskusi, tetapi ada kalanya kalau materi itu susah guru akan lebih berperan aktif. Misalkan intern off guru menerangkan  kemudian setelah itu memberikan contoh  soal dan penyelesaian, bearti siswa diberi soal untuk mengerjakan. Jadi kembali lagi kalau yang paling pas kita harus melihat dulu kondisi siswa, tidak bisa kondisi siswa belum mapan dalam arti anaknya belum menguasai materi sedikitpun langsung kita berikan diskusi maka mereka akan susah, tetapi kecuali kalau mereka susah dikasih ancang-ancang dulu. Misal untuk materi besok yang akan datang matematika materi trigonometri silahkan dibuat  kelompok untuk membuat presentasi artinya mereka susah siap dulu baru kita diskusi itu akan lebih baik.

Mengapa sebagian siswa itu menanggap matematika susah?
Yang jelas sebetulnya tidak ada yang susah karena apalagi matematika, apalagi matematika itu adalah ilmu yang mempelajari kehidupan tidak bisa orang hidup tanpa matematika pedagang pakai matematika, pelajaran yang lain pun pakai matematika karena matematika itu “MOTHER OF SAINCE “, yang menjadikan susah ya itu faktor psikologis malas. Kadang kala yang pak yanuar liat dilapangan itu matematika sering kali divisualkan dengan namanya simbol atau variabel seperti : x,y,z. Ya itu yang menjadikan anak itu kurang mencerna padahal maksudnya x, y, z itu mudah. Misalkan x adalah suatu unsur  dalam hal penyelesaian dalam bilangan , deret bilangan ternyata ada bunga bank , dan sebagainya. Itu hanya pemisallan saja. Kadang kala teori matematika itu tidak dipahami sebagai RME “Realitic Mathematic Education”artinya matematika diposisikan itu adalah realitik sesuai apa adanya dengan kehidupan, jadi penyelesaiannya dengan penerapan permasalahn kehidupan.

Apakah bentuk strategi belajar mengajar yang digunakan bervariasi yang di sesuaikan dengan materi atau terpaku pada bentuk strategi belajar mengajar?
Ya itu tergantung dari materinya, misal ada materi yang mengharuskan menggunakan alat peraga maka kita gunakan alat peraga itu menyampaikan materi supaya siswa itu lebih mudah untuk memehaminya. Dan kdangkala saya selingi dengan permainan supaya murid-muridnya itu tidak bosan.


Wawancara dengan siswa
Nama                      :  Firda Kamalia
Kelas                       : X
Sekolah                   : MAN 2 PEKALONGAN

Bagaimana pendapat anda tentang pelajaran matematika ?
Kalo menurut saya tergantung sama gurunya, kalau gurunya mengajarnya enak materinya cepat masuk. Tapi kalau mengajarnya seperti itu materinya masuknya lama.

Kalau dalam pelajaran matematika anda lebih suka guru yang berbicara terus, apa lebih suka memakai media pembelajaran seperti alat peraga  atau power point ?
Saya lebih suka memakai kedua-duanya, karena kalau hanya memakai media pembelajan kaya gitu hanya baca kadang dan terkadang ada siswa yang nggak langsung paham dengan materinya, jadi perlu dijelaskan sama gurunya juga agar lebih memahami, biar nanti kalau ada soal- soal bisa menjawab dengan benar.

Apa yang anda lakukan apabila mendapatkan soal- soal yang susah ?
Biasanya dikerjakan bersama-sama, kalau tidak ya tanya sama temannya yang bisa.

Lebih mudah kurilukum KTSP apa kulikulum 2013? Alasanya.
Kurikulum 2013. Karena langsung pada penjurusan, mata pelajarannya lebih sedikit , dan materinya itu cara pembelajarannya lebih mengasyikkan.

Menerut anda apakah kondisi kelas juga mempengaruhi proses belajar mengajar ?
Kalo menurut saya si iya, soalnya kalo ada teman-teman yang ribut sendiri itu akan mempengaruhi konsentrasi belajar siswa yang lain. Tapi kalo susana kelasnya tenang itu akan lebih memudahkan kita dalam berkonsentrasi. Dan kalo guru sedang menerangkan sebaiknya memperhatikan

Apa kendala saat belajar matematika ?
Kendalanya sama angka dan rumus, kalau pas pada bab–bab tertentu dalam menghitung membutuhkan ketelitian. Dan kalau rumusnya tidak tau itu susah. Apalagi matematika itu banyak rumus, jadi kalau kita tidak tau konsepnya akan kesulitan.

Apa yang anda diharapkan  pada saat guru menerangkan pelajaran matematika?
Gurunya harus tegas dan sabar jangan terlalu galak, soalnya kalau ada siswa yang gurunya galak malah nggak suka sama pelajarannya. Kadang disela-sela pelajaran nggak hanya membahas tentang pelajaran tetapi dikasih lelucon atau permainan biar nggak bosen. Dan juga pada saat gurunya menerangkan murid-muridnya harus memperhatikan agar materinya cepet dipahami.

Bagaimana pendapatmu bila melihat temanmu kurang paham materi yang disampaikan oleh guru ?
Kalau saya bisa saya bantu tapi kalau temannya nanya, kalau nggak ntar dikira sok pinter.

Kesimpulan
Bahwa matematika itu sebetulnya ilmu yang menyenangkan. Karena sebetulnya tanpa kita sadari matematika itu telah kita gunakan setiap hari dalam kehidupan kita. Dari wawancara dengan guru diatas yang menjadikan matematika itu susah yaitu faktor psikologis malas. Kadang kala yang diliat dilapangan itu matematika sering kali divisualkan dengan namanya simbol atau variabel seperti : x,y,z. Itu yang menjadikan anak itu kurang mencerna padahal maksudnya x, y, z itu mudah.Kadang kala teori matematika itu tidak dipahami sebagai RME “Realitic Mathematic Education”artinya matematika diposisikan itu adalah realitik sesuai apa adanya dengan kehidupan, jadi penyelesaiannya dengan penerapan permasalahn kehidupan.
Dan kendala yang sering dialami guru dalam proses belajar mengajar yaitu Kalau seacara umum pemahaman anak tidak merata, materi yang disampaikan ada kalanya perlu media pembelajaran. Misalkan seperti audio visual, LCD, alat peraga, dan sebagainya itu menjadi kendala juga, tergantung kesiapan pembelajarannya. Sedangkan kendala yang sering dialami siswa yaitu mereka malas jika bertemu dengan angka dalam matematika dan mereka susah untuk memahami rumus-rumus dalam matematika itu yang menjadi kendala saat pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar